preloader
IMM Renaissance FISIP UMM
Jl. Mulyojoyo, Dusun Jetak Lor, RT 01/RW 01, Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang
Kontak
Email: immfisip.umm@gmail.com
Telepon: +62 831-3005-2439

Bayang-bayang Krisis Lingkungan

sumber : http://www.mirifica.net/2019/09/09/mewartakan-kabar-gembira-di-tengah-krisis-lingkungan-hidup/

 

“When the environment changes, there must be a corresponding change in life.”

 Charles Lindbergh 

 

Dunia dibuat gelisah karena setiap hari selalu dibayangi dengan ancaman bencana alam akibat kerusakan lingkungan yang terus dilakukan setiap detiknya. Tidak heran jika hari ini kita sering melihat para aktivis melakukan gerakan untuk melindungi bumi. Lantas apa yang menyebabkan rusaknya alam sehingga mampu memberikan kerugian bagi umat peradaban?

 

Lingkungan dipahami sebagai oikos yaitu tempat tinggal atau rumah tempat tinggal. Tetapi yang harus diresapi lebih dalam bahwa tempat tinggal tersebut bukan hanya ditujukan kepada manusia saja. Lingkungan juga memiliki unsur biotik dan abiotik yang memiliki pengaruh bagi makhluk hidup lainnya. Inilah yang perlu diingatkan kembali bahwa manusia bukan satu-satunya makhluk hidup yang ada di lingkungan, tetapi manusia beserta unsur-unsur lingkungan lainnya memiliki pengaruh dan saling memberikan dampak kepada satu sama lain.

 

Perubahan Paradigma terhadap Manusia dengan Alam

Secara historis terdapat beberapa fase yang mampu menguraikan terjadinya pergeseran cara pandang manusia terhadap alam sehingga hari ini terdapat banyak kasus krisis ekologi yang terjadi. 

 

Fase pertama, hadir filsuf alam yang menempatkan manusia dengan alam sebagai kesatuan. Kondisi sosial Bangsa Yunani Kuno dengan ajaran politeismenya membuat mereka menganggap alam sebagai unsur yang mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari dan memuat unsur spiritual. Dalam fase ini, para filsuf alam masih mengungkap tentang cara kerja alam dan mencari hakikat tentang alam yang sesungguhnya. Dalam fase ini juga paradigma terhadap alam semesta masih bersifat organik, mereka masih meyakini jika alam dengan manusia bersifat interdependensi dan tidak ada kepentingan individu di atas kepentingan kelompok.

 

Berbeda di fase kedua, memasuki abad modern pergeseran paradigma itu semakin jauh dari konsep idealnya. Fase ini ditandai dengan Abad Pencerahan yang ikut mengubah pemikiran manusia terhadap lingkungan. Jeratan kekuasaan gereja dan dogma agama akhirnya berhasil dilepas tatkala rasionalitas mulai bangkit di Abad Pencerahan. 

 

Rene Descartes menjadi salah satu tokoh yang memberikan pengaruh dengan pemikiran terkenalnya yaitu “cogito, ergo sum”. Pemikirannya mendorong manusia untuk menyadari bahwa mereka memiliki akal dan pikiran, atas dasar itu pula akhirnya manusia memiliki perasaan bahwa dirinya adalah entitas paling rasional sedangkan semua unsur yang ada di bumi selain manusia bukanlah entitas yang rasional. 

 

Dari sana juga akhirnya paradigma organik yang sudah ada di fase awal berubah menjadi paradigma mekanistik, paradigma yang hadir karena akal manusia mampu menerjemahkan cara kerja alam sehingga alam dianggap bisa dikendalikan oleh manusia.

 

Timbulnya Kapitalisme Memicu Kerusakan Lingkungan

Secara sederhana, kapitalisme adalah sebuah paham yang tujuannya adalah untuk mengumpulkan modal (capital accumulation), melalui proses penanaman modal (capital investment). Kapitalisme merupakan sebuah produk yang hadir di era rasionalisme dan muncul dengan karakteristik berupa ekspansi ekonomi untuk menguasai pasar, mencari sumber bahan baku, serta menggunakan tenaga kerja semurah mungkin. Kapitalisme juga mengaminkan sebagai sebuah sistem ekonomi politik yang bebas dari penguasa, hambatan tarif untuk produksi sehingga memberikan akses bagi setiap individu untuk bersaing dalam pasar.

 

Kapitalisme dengan orientasinya yang selalu mengejar keuntungan akhirnya membuat proses produksi tidak lagi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan melainkan untuk mencari keuntungan. Maka yang dilakukan oleh kapitalisme adalah memanfaatkan sumber daya alam dengan mulus karena memiliki dua bahan bakar utama, yaitu ilmu dan teknologi. Kapitalisme yang berorientasi pada keuntungan dalam pasar global akhirnya mengembangkan kebutuhan manusia selain kebutuhan primer nya agar proses-proses produksi tetap berjalan. 

Sehingga kerja-kerja dari sistem ini melepaskan manusia dan hubungannya dengan alam dan muncul eksploitasi besar-besaran terhadap alam.

 

Hal itu pun memberikan dampak kepada manusia selaku target pasar untuk menjadi seseorang yang konsumtif karena merasa kebutuhannya selalu bertambah. Perubahan pandangan terhadap alam oleh manusia yang diiringi dengan masifnya praktek dari kapitalisme akhirnya bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat di berbagai dunia.

 

Realistis, Indonesia merupakan satu dari sekian banyak negara yang sudah berhadapan dengan kerusakan lingkungan akibat pola hubungan yang mekanistik, materialistik, dan kapitalistik terhadap alam. 

 

Pertama, bencana lumpur lapindo hadir akibat dampak dari kapitalisasi di bidang industri pertambangan yang akhirnya memberikan malapetaka berkepanjangan untuk masyarakat sekitar. Masyarakat terpaksa kehilangan hak untuk mendapatkan kehidupan yang layak pun mereka kehilangan mata pencaharian karena harus mengungsi ke tempat lain. 

 

Kedua, deforestasi karena tindakan eksploitatif manusia. Indonesia terancam kehilangan identitasnya sebagai paru-paru dunia karena deforestasi yang terjadi untuk pembukaan lahan baru di sektor perkebunan. Akibatnya, emisi karbon terus meningkat yang membuat udara mengalami penurunan kualitasnya sehingga mengancam keberlangsungan hidup masyarakat. 

 

Dua fenomena di atas menunjukan bahwa di era kapitalisme dengan dikesampingkannya kepedulian terhadap alam membuka jalan yang lebar untuk individu bisa mengeksploitasi alam agar mendapatkan keuntungan ekonomi. Perlu disadari bersama, bahwa manusia bukanlah pemilik kekuasaan tertinggi atas pemanfaatan alam.

 

Bening Tiara Shany
Bendahara Umum Komisariat Renaissance FISIP UMM
Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang

 

Author avatar
IMM Renaissance

Post a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *