IMM-RENAISSANCE.OR.ID – Mengikuti organisasi tentu menjadi pilihan bagi setiap orang. Terlebih mahasiswa. Beragam tujuan juga pasti berbeda-beda di masing-masing kepala.
Dalam rangka pembekalan kader angkatan 2018, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) FISIP Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan Kajian Organisasi Perspektif Antroposentris dan Teorsentris.
Dalam kesempatan ini Rajih Arraki’, Ketua Umum IMM Renaissance periode 2014-2015 mengupas organisasi dari sudut pandang antroposentris dan teorsentris. Peserta tampak antusias disetiap sesinya.
Rajih juga menyampaikan Lima Prinsip Membangun Organisasi atau yang lebih diakrab disebut dengan 5 PMO. Beberapa diantaranya adalah Kesatuan Teori dan Praktek, Kritik Oto Kritik dan Bergaris Massa. “Lima PMO ini akan menjadi salah satu alat untuk membangun organisasi yang kuat,” paparnya.
Tak lupa, Rajih mengajak seluruh kader baru untuk menjalankan kesepakatan bersama dengan sungguh-sungguh. “Karena seperti yang difirmankan Allah dalam Al-Quran bahwa allah tidak menyukai apa-apa yang tidak dijalankan,” jelas Rajih.
Perlu kiranya juga memahami Ali Imran ayat 104 yang artinya “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.
Dalam firman tersebut Allah SWT. menyampaikan kepada umat manusia untuk bersama-sama menyerukan kebaikan. Bersama-sama dapat diartikan dalam bentuk organisasi. “Maka, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah wujud seruan Allah dalam Ali Imran 104,” tutup pria lulusan Prodi Sosiologi UMM tersebut. (mir)